Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Monday 13 December 2010

19. Para Gembala, Para Malaikat

Hanya Lukas yang mencatat mengenai gembala dan nyanyian para malaikat. Oleh karena itu menjadi menarik bagi kita untuk menyimak dan berusaha mencari tahu apa maksud Lukas sebetulnya. Dengan demikian, kisah ini tidak menjadi kisah yang mati, namun hidup karena pemaknaannya masuk dalam hati kita masing-masing.

Gembala adalah bagian dari masyarakat yang dianggap rendah pada waktu itu. Para gembala tidak mampu mengikuti ritual ibadah dengan mendetil dan baik. Oleh karena itu, para gembala bukanlah orang-orang yang terhormat. Mereka orang biasa, dan hidup hanya dari menggembala saja. Tidak ada istimewanya. Tidak memerlukan kemampuan dan kepandaian khusus.

Namun demikian, rupanya para gembala yang dicatat oleh Lukas ini adalah gembala khusus. Seperti diketahui bahwa setiap hari, pagi dan petang, selalu dipersembahkan seekor domba tanpa noda. Nah, para gemala inilah yang ditugasi untuk menjaga domba-domba tersebut. Merekalah yang kemudian pertama kali mendapat kabar dari para malaikat mengenai kedatangan, kelahiran sang Anak Domba Allah.

Kebiasaan Yahudi waktu itu ketika ada kelahiran bayi, para pemain musik lokal datang ke rumah itu dan menyanyikan lagu-lagu dengan peralatan yang sederhana. Musik dan nyanyian itu telah digantikan oleh para malaikat. Sungguh memikat. Lukas menyatukan keduanya.

*****

Dulu ada sebuah legenda seorang raja yang ingin melihat dengan mata kepala sendiri kondisi rakyatnya. Oleh karena itu, pada waktu-waktu tertentu dia keluar dari istananya dan mengenakan pakaian rakyat jelata. Berjalan-jalan ke pasar, ke kampung-kampung penduduk. Hal ini memang membuat para pengawal khawatir akan keselamatan raja tersebut. Namun, dengan tindakannya itu, raja mengerti seperti apa keadaan rakyatnya, apa kebutuhan mereka, dan apa yang sebaiknya dilakukan untuk menolong mereka. Raja damai Yesus Kristus juga melakukan hal yang sama. Allah telah turun ke dunia. Inilah kejadian paling ajaib sepanjang sejarah. Bahwa Allah sendiri ingin mengenal dan mengetahui kehidupan kita manusia. Dia melakukannya. Dan dia mengenalnya dengan baik, karena Dia telah hidup bersama-sama sekaligus sama dengan kita manusia.



Malam kudus, sunyi senyap,
Kabar baik menggegap;
Bala sorga menyanyikannya,
Kaum gembala menyaksikannya;
“Lahir Raja Syalom,
Lahir Raja Syalom.”
(KJ 92:2)

No comments:

Post a Comment