Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Thursday 15 July 2010

YUK BELAJAR BERPIKIR jilid 2

Tulisan saya YUK BELAJAR BERPIKIR setelah saya lempar ke beberapa milis yang saya ikuti lumayan mendapat respon. Ada minta, ada komentar macam-macam sehingga menambah selain semaraknya milis juga kemampuan berpikir.  Memang salah satu cara belajar berpikir adalah dengan menulis. Beberapa komentar yang cukup relevan dengan topik ini akan coba saya rangkum dan uraikan pada beberapa paragraf di bawah.

Rene Descartes mengatakan ‘cogito ergo sum’ yang biasa diartikan bahwa aku berpikir maka aku ada. Seorang teman langsung mengomentari “maka dari itu berpikirlah supaya dianggap ada”. Sebetulnya berpikir saja belumlah cukup. Ketika pikiran itu berdampak entah negatif entah positif barulah kemudian orang-orang yang terkena dampaknya menyadari..ooo ada orang toh disini. 

Ketika masyarakat masih sangat sederhana, belum ada TV, radio, HP, internet dan berbagai teknologi komunikasi lainnya, manusia sudah mengerti pentingnya latihan berpikir. Mereka melakukannya dengan meditasi. Japa mala (Hindu/Budha), tasbih (Islam), dan rosario (Katolik) adalah alat-alat yang membantu meditasi. Latihan untuk fokus dan konsentrasi sehingga kemampuan berpikirpun akan meningkat – karena pikiran menjadi tenang dan terang. Berpikir rupaya bukan hanya menggunakan ratio tetapi juga perasaan. Salah satu contoh adalah kisah yang diceritakan oleh Yesus tentang orang Samaria yang baik hati. Walaupun pada awalnya si ahli Taurat mengajak berpikir tentang “siapakah sesamaku manusia”, pada akhir cerita Yesus mengajak si ahli Taurat berpikir sekaligus “merasakan” sesama bagi siapakah saya ini? Oleh sebab itu tidaklah mengherankan kalau Paulus juga memberi nasehat agar kita menaruh pikiran dan perasaan Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari.

Puisi anonim yang saya kutip dalam tulisan terdahulu, ternyata memiliki tandingannya. Karena tulisan tandingan ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ada baiknya saya kutipkan juga disini. Kata-kata kita mengungkapkan pemikiran kita. Sikap kita mencerminkan harga diri kita. Tindakan kita menunjukkan watak kita. Kebiasaan kita meramalkan masa depat kita (William Arthur Ward). Mirip bukan? Untuk lebih memantapkan proses pemikiran sampai ke masa depan, seorang kawan yang terbiasa kerja di perusahaan manufacturing mengungkapkan sebuah rumusan I -- P -- O. Input, Process, Output. Saya tidak cocok dengan rumusan ini.

Saya meyakini akan lebih cocok dan menghindari ada pembelokan pemikiran serta lebih merangsang orang untuk berpikir  kalau rumusannya dibalik I -- P -- O (dengan arah panah ke kiri). Orang sono menyebut rumusan ini start from the end. Hasil seperti apa yang ingin kita harapkan, maka kita atur prosesnya sedemikian rupa, dan kita siapkan bahan-bahan dasarnya sesuai spesifikasi. Dalam puisi anonim saya kemarin jadinya kita mulai dari thoughts --- words --- actions --- habits --- character --- destiny (dengan arah panah ke kiri).

Yuk mulai belajar berpikir destiny seperti apa yang kita inginkan.

Monday 12 July 2010

Yuk Belajar Berpikir

Salah satu perbedaan mendasar manusia dan binatang adalah kemampuan manusia untuk berpikir. Oleh karena kemampuannya itu, manusia dapat menciptakan teknologi untuk membantu (dan merusak) kehidupannya. Dengan kemampuannya itu pula manusia dalam kelompoknya dapat mengembangkan sebuah kebudayaan. Pikiran memang luar biasa, karena dia dapat menentukan kehidupan umat manusia. Sebuah puisi anonim yang sangat bagus menggambarkan kekuatan pikiran itu.

Be careful of your thoughts
for your thoughts become your word.
Be careful of your words
for your words become your actions.
Be careful of your actions
for your actions become your habits.
Be careful of your habits
for your habits become your character.
Be careful of your character
for your character becomes your destiny.

Betapa benarnya ucapan dalam puisi itu. Dari sebuah pikiran, dapat timbul perkataan. Dari sebuah perkataan dapat timbul perbuatan. Dari sebuah perbuatan dapat tercipta kebiasaan. Dari sebuah kebiasaan menjadi karakter seseorang. Karakter ini akhirnya menentukan kehidupan manusia itu sendiri. Dari rangkaian kata-kata ini dapat dibayangkan betapa pentingnya pikiran kita. Seolah hidup kita sangat tergantung oleh dinamika berpikir kita sendiri. Seorang kawan menyebutkan bahwa “sopir dari kehidupan manusia adalah buah pikir manusia sendiri.” Bahkan berbagai macam masalah personal/pribadi, masalah sosial, masalah dalam keluarga, masalah di kantor atau sekolah juga timbul oleh karena ketidakmampuan seseorang untuk mengelola pikiriannya. Betulkah demikian? Coba renungkan.

Karena pentingnya pikiran kita ini, Paulus dalam berbagai tulisannya juga mengingatkan agar seiring dengan pertobatan kita dan pengenalan akan Kristus Yesus, maka selayaknya kita juga mengubah cara berpikir kita agar bersesuaian dengan Kristus sendiri (Roma 12:2, Kolose 3:2). Disamping itu, Paulus juga mengingatkan agar kita SELALU mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif. Apa itu? Semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:8).

Yuk belajar berpikir.

Sunday 4 July 2010

Hampir GOCAP

Di usia yang sudah hampir gocap ini masih adakah kegembiraan dan
sukacita ulang tahun?
Ternyata masih.
Sukacita itu terutama hadir dari sekian banyak kawan yang menyempatkan
diri untuk mengirim selamat ulang tahun.
Ada yang DP dulu sebelum hari H, karena takut lupa, ada yang pas
melewati pukul 24:00 lalu berkirim message, dan terutama di pagi hari
ini tanggal 5 Juli 2010 berjibun sms, coretan di wall facebook, bbm
sampai email. Saya pribadi bersyukur atas perhatian yang sebesar itu,
yang bukan ada karena saya sendiri saja, namun tangan Tuhan ikut
berkarya memberikan malaikat-malaikatnya di sekeliling kehidupan
mereka yang percaya dan bergantung kepada-Nya.

***

Suatu hari seorang pria dari suku Indian yang telah bertobat ditanya
oleh sahabatnya,

“Mengapa kamu selalu membicarakan dan menyebut nama Yesus?” Mendapat
pertanyaan tersebut, pria Indian ini terdiam sebentar. Bukan langsung
menjawab, ia malah mengambil sejumlah ranting dan rumput yang kering
dan dibuatnya menjadi lingkaran. Setelah jadi, ia pun membakarnya.
Namun sebelum itu, ia sudah meletakkan seekor ulat di tengah-tengah
api.

Api semakin besar, tetapi belum ada satu patah kata pun keluar dari
pria Indian tersebut. Justru ia dan sahabatnya menyaksikan bagaimana
ulat yang ditaruh di tengah-tengah api itu menggeliat dan ingin segera
keluar dari sana. Tidak lama kemudian, ia pun lalu mengeluarkan jari
tangannya dan dengan segera si ulat merambat naik dengan selamat.

“Seperti itulah yang dilakukan Tuhan Yesus ketika saya tidak berdaya,
berada di tengah-tengah bahaya, saya berseru mohon pertolongan
pada-Nya. Dia mendengarkan saya dan memberi pertolongan,” kata pria
Indian setelah menolong ulat keluar dari lingkaran api.


***

Terima kasih Tuhan, atas segala berkat dan anugerah-Mu, atas segala
pengujian dan kekuatan menghadapi pencobaan, atas segala malaikat yang
Engkau berikan, atas segala hal yang membawa pertumbuhan, semakin
kuat, semakin terang.....