Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Monday 6 June 2016

Sahabat

SAHABAT. Suatu hari seseorang bertanya kepada Ali bin Abi Tholib ra, “Ya Ali, kulihat sahabat-sahabatmu begitu setia sehingga mereka banyak sekali, berapakah sahabatmu itu?” Ali bin Abi Tholib ra menjawab, “Nanti akan kuhitung setelah aku tertimpa musibah.” Sebuah jawaban yang menancap tegas bahwa banyak orang menjadi sahabat di kala suka dan pergi di kala duka. Hanya mereka yang tetap ada di samping kita saat duka melanda itulah sahabat yang memang perlu diperhitungkan. Selamat menjalani ibadah puasa, dan tetaplah setia menjadi sahabat bagi sesama. (6 June 2016)

Thursday 2 June 2016

Pagi

PAGI. Jalan tikus yang ku lalui setiap pagi memang sempit. Hanya cukup untuk satu mobil dan satu motor saja. Pagi tadi saat mobilku mendekati ujung jalan tikus, terlihat seorang nenek tua berdiri merapatkan badannya ke dinding sebuah rumah sambil tangannya menggapai tak jelas. Saya menduga ia ingin menyeberang, maka saya perlambat laju mobil sampai se lambat-labatnya. Nenek itu bergeming dan tangannya tetap melambai-lambai. Akhirnya saya putuskan untuk berhenti total. Ku beri isyarat mempersilakan nenek itu lewat. Motor paling depan yang berlawanan arah denganku juga memberi isyarat kepada kawan-kawannya untuk menghentikan kendaraannya. Ku lihat nenek itu melangkah gontai ke sisi jalan yang lain. Setelah saya melihat posisinya aman, saya mulai menjalankan mobil. Ujung mataku melirik pemotor di depan, dia pun melirik ke arahku. Kami sama-sama tersenyum. Pagi yang indah. (1 June 2016)

Wednesday 1 June 2016

Pancasila

PANCASILA. Hari ini tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari kelahiran Pancasila. Tadi pagi, dalam bincang-bincang di radio, seorang tokoh GP Ansor bicara bahwa Pancasila adalah sebuah ‘jalan pulang’. Istilah ini segera menarik perhatianku dan saya segera manggut tanda setuju. Jika sekarang ini kebanyakan masyarakat Indonesia sudah tersesat oleh berbagai ideologi: ada konsumerisme, ada humanisme dan berbagai ‘isme’ yang lain, maka Pancasila sebagai sebuah ideologi dasar kebangsaan yang murni dari Indonesia, boleh dianggap sebagai jalan pulang. Pulang ke pangkuan ibu pertiwi. Hidup dan menghidupi Indonesia dengan beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, mengasihi sesama manusia, menyatu demi bangsa Indonesia, tak sombong dan hidup merakyat….bersama rakyat sambil mendorong perilaku adil di tiap tempat kaki berpijak. ( 1 June 2016)

Tuesday 24 May 2016

Negativistik

NEGATIVISTIK. Suatu pagi, dekat kantor anak saya seorang perempuan muda bermotor diserempet pemotor lain dan jatuh tepat di samping mobil saya. Beruntung saya dapat segera menghentikan laju kendaraan. Karena pintu terganjal motor saya buka kaca jendela. Bersamaan dengan itu, seorang petugas keamanan datang membantu perempuan itu berdiri sambil berkata, “Hati-hati naik motor mbak.” Mendengar kata-kata itu dengan wajah asam dia menjawab, “Saya kan diserempet pak. Bapak jangan gitu dong…!” Ucapan petugas keamanan dimaknai secara negatif sebagai ungkapan menyalahkan keteledorannya naik motor. Mungkin perempuan itu banyak menyimpan luka hati. Mungkin perempuan itu terlalu sering dicerca dan dipersalahkan. Mungkin perempuan itu tidak memiliki teman berbagi perasaan. Mungkin perempuan itu……… (24 May 2016)

Monday 21 March 2016

Menang

MENANG. Sabtu pagi. Waktu menunjukkan pukul 08:55. Saya hendak menghadiri sebuah seminar yang dijadwalkan mulai pada pukul 09:00, namun tenggorokan serasa tidak enak. “Saya harus beli vitamin C,” pikirku singkat. Setengah berlari saya masuk ke toko terdekat. Saya ambil vitamin C dan segera menuju kasir. Uuffss…antrian cukup panjang. Sambil masuk di antrian paling belakang saya melihat ada seorang perempuan agak kebingungan dan mengambil tempat antri yang salah. Sementara antrian berjalan maju, perempuan tersebut terus berdidi di tempatnya semula. Di wajahnya terlihat perasaan ragu. Hatiku bergetar, otakku berputar. Dia datang terlebih dahulu….. Waktu seminar tinggal semenit lagi. Dan tinggal seorang lagi di depan kasir. “Mbak, silahkan masuk.” Aku persilahkan dia maju di depanku. Sontak dadaku terasa hangat. Aku tersenyum lega. Aku menang! (19 March 2016)

Wednesday 9 March 2016

War Room

WAR ROOM adalah judul sebuah film rohani yang saya tonton kemarin bersama keluarga. Seorang kawan berbaik hati meminjamkan film tersebut dengan embel-embel “bagus lho.” Saya janji akan menontonnya di akhir minggu kemarin tetapi gagal karena banyaknya kegiatan yang harus dilakukan. Kemarin, bertepatan dengan GMT (gerhana matahari total) dan libur hari raya Nyepi saya jadi punya cukup waktu untuk menonton. Tema yang diusung sebetulnya sederhana “pertobatan” namun sutradara sungguh pandai menjalin cerita dan menyusun konflik demi konflik yang mengaduk emosi penonton. Alkisah ada sebuah keluarga yang hampir pecah, Tony, Elizabeth istrinya dan Danielle anak perempuan satu-satunya. Tony dan Elizabeth berkonflik berat. Mereka sudah sama-sama tersakiti dan menjurus ke putus asa. Anaknya tentu kena imbas. Namun dengan cara-Nya, Allah menghadirkan seorang malaikat, Clara. Seorang janda veteran. Ia telah melewati masa sulit penuh penderitaan namun berhasil memenangkan pertempuran. Singkat cerita, Clara bertemu Elizabeth yang membantu menjualkan rumahnya. Di setiap pertemuan inilah Clara kemudian mengajarkan bagaimana menghadapi situasi sulit dalam keluarganya. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan War Room, sebuah closet yang diubahfungsikan menjadi tempat doa. Di ruang itulah, air mata dicucurkan, emosi dilepaskan dan doa dipanjatkan. Elizabeth akhirnya menyadari bahwa Tony bukanlah musuh. Lawan sebenarnya adalah si jahat. Dialah sang penipu, sang pencuri yang mengambil damai sejahtera dalam kehidupannya. Allah yang maha pendengar perlahan memulihkan kondisi keluarga Elizabeth hingga menjadi pemenang. Pesan Clara di akhir cerita “carilah orang lain, keluarga lain dan ajarkanlah bagaimana berperang dan menang.” Film ini mengajarkan bahwa sering manusia salah menentukan siapa musuhnya hingga berakibat salah menentukan strategi perang dan perlengkapan senjata perang. (10 March 2016)

Wednesday 2 March 2016

Ngeri

NGERI. Ruangan itu entah kenapa hanya menampilkan warna kelabu. Lampunya temaram. Tak banyak yang lalu lalang. Beberapa terlihat duduk berjauhan. Heran. Semua berpakaian serba hitam. Semua orang kelihatan gelisah. Tak ada yang tersenyum. Sunyi… sepi…. Mata mereka nanar mencari-cari sesuatu. Mulai kurasakan ada yang tidak beres. Ada apa di tempat ini!? Waktu merayap sangat lambat. Tiba-tiba tangan dan kakiku terasa sangat berat. Sedetik kemudian entah darimana menerobos masuk seekor anjing hitam. Benar-benar hitam kelam. Matanya memandang tajam ke arahku. Kilau hijaunya perlahan berubah menjadi coklat lalu merah, darah!! Sambil menggeram ia melangkah perlahan mendekat. Kurasakan sesuatu yang dingin mengalir di seputar leher belakang. Bulu kuduk meremang. Dengan sekuat tenaga aku angkat genggaman tangan sementara orang banyak lekat menatapku. Saat beberapa mulai berdiri, tiba-tiba angin berhembus kencang. Asap hitam menggumpal memekat pandangan. Nafasku sesak. Anjing hitam itu menyalak keras lalu melompat. Sedikit menghindar aku pegang lehernya, giginya yang tajam berusaha merobek lenganku. Dengan kuat aku pegang rahangnya, darah mengalir di telapak tanganku. Darahku dan darah anjing hitam itu bercampur. Aku mulai kehilangan udara bersih, nafasku tersengal-sengal. Orang banyak berdiri berjalan bergoyang-goyang. Tangannya menggapai-gapai ke atas, mulut bergumam tidak keruan. Lututku lemas, ketakutan mengalir deras dalam dada, jantung berdegub keras sekali, aku hendak berteriak namun kerongkongan tercekat. Tak sanggup aku melakukan sesuatu. Dalam hati aku nyanyikan “Dalam Nama Yesus, dalam Nama Yesus, ada kemenangan. Dalam Nama Yesus, dalam Nama Yesus, iblis dikalahkan….. Saat itulah aku terbangun. Nafasku masih tersengal, keringat membasahi dahi dan leherku. Waktu menunjukkan pukul 2:30 pagi. (2 March 2016)

Monday 29 February 2016

Perasaan

PERASAAN. Kang Emil, walikota Bandung saat ini akhirnya resmi menyatakan tidak ikut dalam pemilihan DKI-1 tahun depan. Pernyataannya yang saya baca di Facebook sungguh menyejukkan, khususnya kalimat-kalimat ini: “Saya ingin bahagia tanpa mencederai. Saya ingin menang tanpa melukai.” Siapa yang dicederai? Siapa yang dilukai? Tidak lain adalah mereka yang mati-matian telah mendukung dia menjadi walikota. Para relawan, masyarakat Bandung dan khususnya sang ibunda. Kang Emil harus menyelesaikan tugasnya hingga paripurna di kota kembang, Paris van Java. Kisah ini membuka mata saya. Mengejar karir itu penting di satu sisi namun ada sisi lain yang juga tak layak diabaikan; mereka yang dengan setia menolong, membantu kita dengan apa saja yang mereka punya: tenaga, waktu dan doa. (29 February 2016)

Sunday 28 February 2016

Satu

SATU. Suatu pagi istriku membuat jus terong belanda, sebuah jus yang baru kukenal setelah makan di sebuah restoran Padang. Sambil menyiapkan segala sesuatunya dia berkata bahwa 3 buah terong tidak terlalu bagus, masih agak muda, tetapi ada satu buah yang baik, matang dan manis. Setelah selesai dan dicicip dia bilang, “Wah…enak. Diselamatkan oleh yang satu buah.” Saya ikut menegaskan, “Satu menyelamatkan semua ya?!” Alkitab juga mencatat hal senada bahwa “oleh karena satu orang, semua orang telah jatuh ke dalam dosa, namun oleh karena satu Orang juga, semua orang yang percaya beroleh keselamatan.” Barangkali kebanyakan orang hanya mengenal pepatah “oleh karena nila setitik rusak susu sebelanga” namun kurang meresapi bahwa “sebab Darah setitik pengampunan diberikan kepada semua.” Puji syukur kapada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. (29 February 2016)

Tuesday 23 February 2016

Maaf

MAAF. Saya tersentak kala engkau mengajak jemaat menyebut satu nama yang pernah tersakiti, seiring engkau naikkan Doa Bapa Kami. Tidak ada! Tidak ada satu nama itu kecuali namanya. Orang paling dekat denganku paling sering aku sakiti. Di akhir ibadah, aku terima berkat sulungmu dengan tangan terbuka dan mata berkaca, “Kiranya Allah Tritunggal memberkati engkau dan melimpahi engkau: dengan pelangi di setiap badai; dengan senyuman di setiap air mata; dengan janji di setiap kegalauan; dengan berkat di setiap pencobaan; dengan kehadiran para sahabat dalam setiap pergumulanmu dan dengan jawaban dalam setiap doamu. Hosiana!” Engkau tidak lagi rapuh sobat, meski engkau tetap menganggapnya demikian. (22 February 2016)

Thursday 18 February 2016

SULIH

SULIH. Sudah beberapa kali saya menerima terjemahan atas ucapan-ucapan terakhir Steve Jobs, bos nya Apple sewaktu terbaring tak berdaya di ranjang Rumah Sakit. Baru sekarang saya dapat yang aslinya. Terasa lebih tajam dan menyentuh. Namun di bagian akhir kalimatnya “… You can employ someone to drive the car for you, make money for you but you cannot have someone to bear the sickness for you…” menyadarkan saya kembali. Steve mungkin lupa bahwa ADA seseorang yang mau, bersedia, rela menanggung sakit kita. Yesaya mencatat, “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” Selamat memaknai masa prapaskah. (19 February 2016)

Monday 1 February 2016

Syukur

SYUKUR. Tetes-tetes madu mulai kau kucurkan Lagu-lagu merdu mulai kau dendangkan Bahagiamu mulai kau tularkan Syukurku mulai ku rasakan Semoga tak kan terhenti Semoga tak terganti Pada-Mu ada semua yang ku alami Waktu malam larut sebelum lelap meraup Fajar lagi, indah, bersama burung berbagi. (2 February 2016)

Monday 25 January 2016

Bahagia 7

BAHAGIA 7. Sebuah acara televisi dua minggu lalu mencoba menekankan pentingnya perencanaan sebab kondisi kita saat ini adalah akibat keputusan di masa lampau, dan kondisi kita di masa mendatang adalah hasil dari keputusan kita s e k a r a n g! Orang yang bahagia adalah mereka yang tidak tenggelam di masa lalu maupun terbuai mimpi masa depan. Berbekal pemahaman seperti itu saya mencoba menikmati kondisi saat ini dan hidup disini. Mencoba membuat rencana agar mimpi di masa depan dapat diraih. Saya akan membekali diri dengan apa-apa yang perlu, sambil membangun kebiasaan positif dalam keseharian. Kegembiraan dalam keseharian hidup inilah yang membuat badan sehat, pikiran jernih dan hati bahagia. Tentu tidak ada yang sempurna. Suatu saat saya memang harus berenang juga di air keruh, tetapi yang penting seberapa lama saya tetap disitu dan seberapa cepat saya segera keluar. (selesai – 25 January 2016)

Thursday 14 January 2016

Bahagia 6

BAHAGIA 6. Hari ini terjadi pengeboman bunuh diri di seputar Sarinah, Jakarta. Dengan cepat berita menyebar kemana-mana. Grup Whatsapp dan BBM tiba-tiba menjadi ramai. Berita dengan gambar dan bumbu tidak jelas pun ikut serta beredar dan membuat suasana makin mencekam. Lalu muncul himbauan agar jangan terpancing dengan rasa takut. Meski tetap harus bersikap hati-hati, perasaan takut yang disebarkan “orang lain” dapat mengganggu ketenangan batin. Saya setuju. Juga saat menatap masa depan. Agar tetap bahagia orang harus dapat membedakan antara m e r a s a takut/kuatir atau h i d u p dalam rasa takut/kuatir itu di kesehariannya. Orang-orang bahagia mampu membalik rasa takut/kuatir-nya, tanpa harus tenggelam di dalamnya, menjadi sebuah tindakan pencegahan. Saya sedang berusaha untuk itu. (14 January 2016)

Monday 11 January 2016

Bahagia 5

BAHAGIA5. Dalam pabrik tempat saya bekerja, sistem produksi dibuat sedemikian rupa agar dihasilkan produk yang sesuai dengan perjanjian yang dibuat bersama pelanggan. Bukan hanya itu saja, sistem ini didokumentasikan agar siapa saja yang mengerjakan, asal tidak keluar dari pakem yang ada, bisa dipastikan mengeluarkan hasil yang sama atau paling tidak serupa. Sayangnya prinsip yang sama tidak dapat diterapkan begitu saja dalam menjalani hidup. Apa yang sudah saya persiapkan dan latih dengan baik belum tentu akan menghasilkan produk kehidupan yang baik. Hampir selalu saja ada gangguan yang membuatnya cacat di tengah jalan. Hidup memang bukan mesin. Tujuan hidup memang harus saya usahakan untuk dicapai namun hasilnya sama sekali di luar kendali saya. Kuncinya, agar saya tetap bahagia, barangkali adalah tetap fokus pada tujuan namun juga terbuka terhadap kemungkinan perubahan. (11 January 2016)

Thursday 7 January 2016

Bahagia 4

BAHAGIA4. Hidup saya akan terus-menerus sengsara kalau saya juga terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain. Pepatah bicara bahwa “rumput tetangga kelihatan lebih hijau” itu bukan dimaksudkan agar saya jadi iri dan lalu membenci tetangga saya. Saya juga tidak percaya bahwa rejeki atau anugerah atau berkat atau apapun namanya dari Tuhan itu sudah dipatok, ada jatahnya sehingga manusia mesti berebut mendapatkannya. Sekali orang lain dapat, saya bisa tidak dapat. Yang saya percaya adalah bahwa anugerah Tuhan itu selalu cukup untuk semua orang yang mau mengusahakan dan meraihnya. Jadi kalau pun sekian miliar penduduk dunia ini bersama-sama bekerja dengan baik dan rajin Tuhan tetap tidak akan kelabakan untuk menyediakan berkat dan anugerah-Nya. Bagus memang melihat kelebihan orang lain, bukan untuk menjadi iri hati, namun demi memompa semangat untuk menjadi lebih baik, lebih berdayaguna. (8 January 2016)