Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Thursday 9 December 2010

14. Dari Roh Kudus (lanjutan)

Menyimak kembali kitab Kejadian, kita tahu bahwa Roh Allah lah yang menciptakan langit dan bumi, manusia dan segala isinya. Pada mulanya bumi ini sangat tidak teratur (chaos), namun dengan kekuasaan-Nya, Allah kemudian membuatnya menjadi teratur. Ada terang, ada siang, ada malam, ada daratan, ada lautan, ada bintang, ada matahari, ada tumbuhan, ada binatang, ada manusia – laki dan perempuan. Kita juga tahu bahwa manusia itu menjadi hidup setelah Allah sendiri menghembuskan nafas kehidupan kepadanya. Maka kalau kita lihat kembali kepada kuasa Roh Kudus yang membuat Maria hamil, kita dapat meyakini bahwa Yesus hadir ke dalam dunia ini juga untuk membuat keteraturan. Kehidupan manusia yang sudah berantakan karena dosa, dibuat-Nya teratur. Hidup bukan lagi sekedar makan, minum, tidur dan bekerja, namun ada sisi-sisi rohani yang mesti diisi. Sejalan dengan bertumbuh dan berkembangnya raga, roh juga harus bertumbuh dan berkembang. Namun, dengan cara yang justru bertolak belakang. Raga bertumbuh dan berkembang bila menerima (makanan dan minuman), sementara roh bertumbuh dan berkembang justru melalui memberi. Tak heran kalau itu juga yang dicontohkan oleh Yesus sendiri dari awal kelahirannya sampai selesai di atas kayu salib. Roh Allah memberi kehidupan. Maka kita boleh mengerti bahwa sebenarnya kita manusia belum benar-benar hidup kalau Yesus tidak tinggal di dalam jiwa kita. Putusnya hubungan manusia dan Allah akibat dosa telah membuat manusia binasa dalam keberdosaannya. Hanya Yesuslah yang kemudian dapat membuat manusia hidup kembali.

Apa artinya hidup kembali? Bukan hanya berarti tersambungnya kembali relasi manusia-Allah, tetapi juga relasi manusia-manusia. Bila dulu membenci sesamanya, maka di dalam Yesus kita boleh mengasihi. Bila dulu saling mencelakakan, maka di dalam Yesus justru saling membantu. Bila dulu saling meminta, maka di dalam Yesus justru saling memberi. Bila dulu saling menyalahkan, maka di dalam Yesus justru saling memaafkan. Bila dulu hidup berpusatkan diri sendiri, maka di dalam Yesus hidup berpusatkan kepada Kristus. Menjadi serupa dengan-Nya. Itulah rahasia dan arti hidup kembali.


Makin serupa Yesus, Tuhanku
Inilah sungguh kerinduanku;
Makin bersabar, lembut dan merendah,
Makin setia dan rajin bekerja
reff
Ya Tuhanku, ku bri kan pada-Mu
Hidup penuh dan hatiku segnap
Hapuskanlah semua dosaku,
Jadikanlah…kumilik-Mu tetap.
(NKB 138:1)

No comments:

Post a Comment