Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Tuesday 10 February 2015

Rendah Hati

RENDAH HATI. Sudah banyak cerita mengenai orang ini. Media sudah sangat banyak menyajikan ulasan, termasuk wawancara di layar kaca. Namun, ketika seorang warga negara Jepang bercerita, apalagi beliau ini atasan di perusahaan tempat saya bekerja, jadi lain sekali nuansanya. Minggu yang lalu atasan saya ini pergi ke Surabaya, dan terkagum-kagum dengan kondisi kota yang tertata apik dengan banyak taman dimana-mana. Bukan hanya itu saja. Rupanya saat sore hari beliau naik pesawat ke Semarang, dia antri bersama-sama orang yang membangun pertamanan di kota terpadat kedua di Indonesia tersebut. Tanpa pendamping, tanpa upacara protokoler, dan lalu sama-sama duduk dalam pesawat kelas ekonomi. “Ia seorang ‘leader’ yang baik.” Begitu atasan saya menambahkan. Sudah lama saya mengagumi ibu ini, kerendahatiannya sudah terbukti dimana-mana. Dia walikota Surabaya saat ini, ibu Tri Rismaharini. (10 February 2015)

Sunday 8 February 2015

Berubah

BERUBAH. Barusan dari atas mimbar ditayangkan sebuah film pendek berjudul "GADIS di RUANG TUNGGU". Film berdurasi tidak lebih dari 10 menit ini berkisah tentang perubahan sikap Jaka, seorang pasien yang menunggu giliran dan terus menerus berkeluh kesah, marah, dan mengasihani diri dari sejak awal tiba di ruang tunggu seorang dokter. Lawan bicaranya adalah Hana, seorang gadis yang sangat tenang dan ucapannya begitu lembut coba menenangkan Jaka hingga akhirnya dia bersedia bertukar nomor antrian agar Jaka dapat masuk terlebih dahulu. Perubahan perilaku Jaka terjadi saat dia mengetahui bahwa Hana menderita semacam penyakit yang menggerogoti inderanya. Pertama indera pengecap hilang, lalu penglihatan, dan sebentar lagi ia akan tuli. Sementara itu dalam Buku Suci saya membaca kisah lain dimana digambarkan suatu saat Sang Guru pergi ke tempat sunyi untuk berdoa. Kala murid-murid-Nya menjumpai Dia dan mengatakan banyak sekali orang menunggu untuk disembuhkan dari berbagai-bagai penyakit, Sang Guru malah mengajak pergi ke tempat lain menjauhi orang banyak tersebut. Dari ke dua kisah tersebut saya diajar bahwa egoisme dan usaha mengasihani diri sendiri adalah salah satu penghalang kasih dan mujizat Allah mengalir dalam hidup. Perubahan terjadi saat saya mampu melepaskan perhatian terhadap diri dan menggantikannya dengan empati kepada orang lain. (8 February 2015)