Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Tuesday 28 February 2017

Rabu Abu

RABU ABU. Beberapa tahun lalu, pernah saya tanyakan kepada anak-anak Sekolah Minggu, apa itu Rabu Abu. Mereka hampir serempak menjawab, “Dahi dikasih abu.” Yah, begitulah anak-anak. Tanda lahiriah yang kasatmata penting bagi mereka. Di zaman Alkitab juga banyak tanda-tanda lahiriah sepertu duduk di abu, mengoyak pakaian, menabur abu di kepala dan sebagainya. Semuanya menunjukkan baik kesedihan, duka cita ataupun pertobatan. Namun tanda lahiriah saja tidaklah cukup. Yang tampak dari luar seharusnya mencerminkan yang di dalam. Oleh karenanya Tuhan melalui Yoel memberi pengertian lebih dalam akan bagaimana seharusnya mewujudkan sebuah pertobatan, “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. “ (1 Maret 2017)

Friday 13 January 2017

Kindness

KINDNESS. Sepengetahuan saya kalimat Practice random acts of kindness pertama kali ditulis oleh Anne Herbert pada tahun 1982. Sejak saat itu kata-kata itu menjadi sangat populer di kalangan pengguna Bahasa Inggris. Melakukan kebaikan memang perlu walaupun kecil-kecil dan dilakukan secara acak. Buahnya barangkali baru akan kelihatan bertahun kemudian. Kisah ini salah satu contohnya. Suatu hari seorang janda bersikeras ikut mertua perempuannya pulang ke tanah leluhur. Sesampainya di tempat leluhur mertuanya, ia bekerja keras untuk menghidupi mertua dan dirinya sendiri. Tanpa disadari ada orang yang selalu memperhatikan mereka. Seorang pemuda ternama dan kaya. Ia dengan sengaja meminta orang-orangnya untuk menyisakan bulir-bulir jelai agar dapat dipungut sang janda untuk kehidupannya. Ketika akhirnya janda itu mengetahui kebaikan hati pemuda itu, sujudlah ia menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya, "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?" Pemuda itu menjawab, "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal. TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung." Anda tahu siapa janda itu? Siapa ibu mertuanya, dan siapa pemuda itu? (13 January 2017)

Thursday 12 January 2017

Pencobaan

PENCOBAAN. Beberapa hari lalu saya membaca sebuah renungan yang di dalamnya mencantumkan poin-poin tentang pencobaan menurut versi seorang Pastor bernama Dan Reiland. Pastor ini mengatakan bahwa paling tidak ada 4 pencobaan yang paling kuat mengganggu manusia, saya tulis dalam bahasa aslinya: Pressure Temptation, Power Temptation, Purity Tempatation, People Temptation. Sayang tidak ada penjelasan lebih lanjut atas pengertian dari masing-masing pencobaan. Tidak apa. Saya akan mencoba melakukan interpretasi sendiri atas empat macam pencobaan tersebut. Pressure Temptation bisa berarti tekanan hidup yang saya alami sepanjang hari. Apakah saya mampu bertahan atau lari dari kenyataan. Apakah saya mampu mencari jalan keluar atau malah meledak. Power Temptation kalau tidak tahan biasanya berujung pada penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang. Contoh paling gampang adalah korupsi. Selain daripada itu penyalahgunaan kekuasaan bisa juga terjadi antara suami dan istri, antara orang tua dan anak, antara senior dan yuniornya. Purity Temptation terkait dengan kemampuan diri untuk tidak menodai kesucian, kekudusan. Baik itu tubuh maupun pikiran dan hati. People Temptation bisa jadi terkait keinginan kita untuk lebih memperhatikan kehendak manusia ketimbang kehendak-Nya. Bisa juga lebih mengagungkan manusia daripada memuliakan Allah. (12 January 2017)

Monday 6 June 2016

Sahabat

SAHABAT. Suatu hari seseorang bertanya kepada Ali bin Abi Tholib ra, “Ya Ali, kulihat sahabat-sahabatmu begitu setia sehingga mereka banyak sekali, berapakah sahabatmu itu?” Ali bin Abi Tholib ra menjawab, “Nanti akan kuhitung setelah aku tertimpa musibah.” Sebuah jawaban yang menancap tegas bahwa banyak orang menjadi sahabat di kala suka dan pergi di kala duka. Hanya mereka yang tetap ada di samping kita saat duka melanda itulah sahabat yang memang perlu diperhitungkan. Selamat menjalani ibadah puasa, dan tetaplah setia menjadi sahabat bagi sesama. (6 June 2016)

Thursday 2 June 2016

Pagi

PAGI. Jalan tikus yang ku lalui setiap pagi memang sempit. Hanya cukup untuk satu mobil dan satu motor saja. Pagi tadi saat mobilku mendekati ujung jalan tikus, terlihat seorang nenek tua berdiri merapatkan badannya ke dinding sebuah rumah sambil tangannya menggapai tak jelas. Saya menduga ia ingin menyeberang, maka saya perlambat laju mobil sampai se lambat-labatnya. Nenek itu bergeming dan tangannya tetap melambai-lambai. Akhirnya saya putuskan untuk berhenti total. Ku beri isyarat mempersilakan nenek itu lewat. Motor paling depan yang berlawanan arah denganku juga memberi isyarat kepada kawan-kawannya untuk menghentikan kendaraannya. Ku lihat nenek itu melangkah gontai ke sisi jalan yang lain. Setelah saya melihat posisinya aman, saya mulai menjalankan mobil. Ujung mataku melirik pemotor di depan, dia pun melirik ke arahku. Kami sama-sama tersenyum. Pagi yang indah. (1 June 2016)

Wednesday 1 June 2016

Pancasila

PANCASILA. Hari ini tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari kelahiran Pancasila. Tadi pagi, dalam bincang-bincang di radio, seorang tokoh GP Ansor bicara bahwa Pancasila adalah sebuah ‘jalan pulang’. Istilah ini segera menarik perhatianku dan saya segera manggut tanda setuju. Jika sekarang ini kebanyakan masyarakat Indonesia sudah tersesat oleh berbagai ideologi: ada konsumerisme, ada humanisme dan berbagai ‘isme’ yang lain, maka Pancasila sebagai sebuah ideologi dasar kebangsaan yang murni dari Indonesia, boleh dianggap sebagai jalan pulang. Pulang ke pangkuan ibu pertiwi. Hidup dan menghidupi Indonesia dengan beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, mengasihi sesama manusia, menyatu demi bangsa Indonesia, tak sombong dan hidup merakyat….bersama rakyat sambil mendorong perilaku adil di tiap tempat kaki berpijak. ( 1 June 2016)

Tuesday 24 May 2016

Negativistik

NEGATIVISTIK. Suatu pagi, dekat kantor anak saya seorang perempuan muda bermotor diserempet pemotor lain dan jatuh tepat di samping mobil saya. Beruntung saya dapat segera menghentikan laju kendaraan. Karena pintu terganjal motor saya buka kaca jendela. Bersamaan dengan itu, seorang petugas keamanan datang membantu perempuan itu berdiri sambil berkata, “Hati-hati naik motor mbak.” Mendengar kata-kata itu dengan wajah asam dia menjawab, “Saya kan diserempet pak. Bapak jangan gitu dong…!” Ucapan petugas keamanan dimaknai secara negatif sebagai ungkapan menyalahkan keteledorannya naik motor. Mungkin perempuan itu banyak menyimpan luka hati. Mungkin perempuan itu terlalu sering dicerca dan dipersalahkan. Mungkin perempuan itu tidak memiliki teman berbagi perasaan. Mungkin perempuan itu……… (24 May 2016)