Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Tuesday 19 January 2010

Dengan Segenap Hati

Tidak ada yang lebih sulit dan lebih mahal, tetapi juga tidak ada yang lebih sia-sia, selain mencoba mempertahankan bangkai agar tidak membusuk. (The Daily Drucker, Peter F. Drucker dan Joseph A. Maciariello, hal. 7). Dengan tulisannya itu Drucker hendak mengatakan bahwa banyak hal dalam sebuah organisasi tidak dapat bertahan selamanya. Perlahan namun pasti sebuah sistem akan menurun efektivitasnya dan produk yang dihasilkan akan berkurang peminatnya, dan akhirnya keduanya akan mati lalu membusuk. Usaha untuk mempertahankan pembusukan adalah hal yang sia-sia dan membuang-buang biaya saja. Dengan tulisannya itu Drucker menghimbau agar sebuah organisasi dapat meninggalkan dengan segenap hati sistem yang sudah gagal, dan juga produk yang sudah habis masa kejayaannya.

Senada dengan ilustrasi di atas, kita manusia juga selayaknya meninggalkan dengan segenap hati berbagai hal yang mulai membusuk. Secara normal, tubuh akan membuang banyak zat dan sisa-sisa pembakaran keluar dari tubuh. Buang air kecil, buang air besar, berkeringat, bahkan bernafas pun adalah cara-cara tubuh membuang zat yang tidak berguna, yang akan meracuni bila dibiarkan tetap di dalam tubuh. Ada banyak hal lain yang lebih abstrak yang tinggal di dalam hati, yang juga mudah, mulai atau bahkan sudah membusuk. Saya jadi teringat satu cerita seorang guru taman kanak-kanak yang meminta muridnya untuk membawa kentang. Kemudian pada satu kentang dituliskan nama orang yang dimusuhi. Semakin banyak orang yang tidak disukai, semakin banyak kentang yang dibawa dalam kantong plastik. Murid-murid kemudian diminta menyimpan kentang-kentang itu selama satu bulan. Pada akhir bulan, ketika anak-anak membawa kentang mereka ke sekolah, banyak anak yang mengeluh karena bau busuk yang keluar dari kantong plastik. Itulah sebuah pelajaran baik bagi anak-anak. Buang dengan segenap hati apapun yang membuat hati kita menjadi busuk. Termasuk di dalamnya adalah dosa-dosa.

Masih dengan segenap hati, Yesus pernah memerintahkan “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (Mat. 22:37). Ya! Mengasihi Allah juga harus dengan segenap hati. Yesus pernah menasehatkan juga bahwa kita tidak dapat mengasihi Allah dan pada saat yang bersamaat menyembah mamon. Mengasihi Allah dengan segenap hati akan memampukan kita untuk berubah ke arah yang positif dan pada akhirnya segala kebusukan dalam hati pun dapat disingkirkan jauh-jauh.

No comments:

Post a Comment