Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Sunday 3 January 2010

Kesempatan Adalah Berkat

Dalam satu kesempatan menyambut tahun baru saya pergi ke sebuah gereja untuk mengikuti ibadah awal tahun. Tema ibadah pada saat itu adalah: Memasuki Tahun Baru dengan Berkat Tuhan. Apa sich yang dimaksud dengan berkat Tuhan?

Banyak orang berpikir bahwa berkat Tuhan adalah uang yang banyak, sukses dalam pekerjaan, kesehatan yang baik dan banyak hal lain yang kasat mata dan dapat dipegang atau dirasakan. Apakah itu benar? Ya! Kita patut bersyukur atas semua itu. Tapi ada berkat lain yang hendak saya uarikan lebih jauh yang tidak kelihatan wujudnya, namun bila digunakan dengan baik, akan menghasilkan berbagai hal yang kasat mata dan berwujud jelas seperti yang sudah diuraikan di atas. Berkat yang tidak berwujud itu bernama: kesempatan.

Kesempatan sebagai berkat tentu tidak dalam arti negatif seperti ucapan ban Napi: “Kejahatan sering terjadi bukan karena disengaja, tetapi karena ada k e s e m p a t a n.”Bukan itu. Kesempatan sebagai berkat adalah kesempatan untuk berbuat baik kepada orang lain. Ya. Berbuat baik dalam segala hal kepada orang lain, terutama tentunya kepada mereka yang paling membutuhkan bantuan kita: mereka yang miskin dan papa, orang tua, orang cacat, mereka yang sendirian, para yatim piatu dan sebagainya. Ada banyak contoh perbuatan baik semacam ini, misalnya: memberi uang kepada orang miskin, memberi iskuit atau susu kepada anak jalanan, menuntun orang buta menyeberang jalan, membantu mendorong gerobak di jalan yang menanjak, sampai membersihkan rumah dan memandikan pemiliknya yang sedang sakit. Saya jadi teringat master Cheng Yen seorang pendiri Yayasan Budha Tzu Chi pernah berkata bahwa kita harus berterima kasih kepada mereka yang telah memungkinkan kita untuk melakukan perbuatan baik. Jadi ketika kita melakukan perbuatan baik, jangan pamrih, dan tidak usah menunggu atau meminta balasan. Justru sebaliknya kita harus merendahkan diri, membungkin sambil mengucapkan terima kasih kepada mereka yang kita tolong.

Kita sebagai manusia yang sangat dimuliakan oleh Allah sendiri, mengemban satu tugas besar yaitu mencerminkan kemuliaan-Nya dalam setiap tutur kata dan perbuatan kita. Allah telah memberikan berkat-Nya: kesempatan yang tersedia begitu luasnya setiap saat. Mari kita pakai kesempatan itu agar semakin hari, semakin terang kita mencerminkan kemuliaan-Nya.

No comments:

Post a Comment