Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Sunday 10 January 2010

Memilah

Hari ini, top manajemen mencanangkan gerakan 5S khusus untuk office. Saya tiba-tiba ditunjuk untuk memberikan kata sambutan singkat mengawali kick-off program 5S ini. Maka saya berkata dengan tegas dan ringkas demikian:

“Sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, setiap hari kita sudah melakukan kegiatan memilah. Contohnya ketika kita berbelanja di pasar. Kita memilah antara buah-buahan yang bagus dan yang tidak bagus, antara sayuran yang segar dan yang sudah mulai layu. Contoh lagi, ketika kita mendengarkan radio atau menonton televisi, kita akan memilah siaran-siaran yang menurut kita baik untuk didengarkan atau ditonton. Dengan santernya isu global warming, kita banyak diajarkan untuk memilah sampah. Mana yang dapat didaur-ulang, mana yang dapat dijadikan pupuk atau kompos……….”

Begitu pandai dan ahlinya kita memilah-milah berbagai macam hal dalam kehidupan kita. Naik angkot-pun kita masih memilah. Mana yang sekiranya aman dan nyaman sampai di tujuan perjalanan kita. Ketika, saya pulang pada malam harinya, saya jadi berpikir ulang. Apakah dapat kita memilah berbagai macam hal dalam pikiran kita? Hmm…masih bisa. Namun bagaimana kita dapat membuang hal-hal yang busuk, sampah pikiran yang tidak berguna? Ketika apa yang kita pilah berwujud barang, gampang melakukannya. Tinggal angkat dan buang ke tempat sampah. Bahkan file dalam komputer-pun gampang membuangnya. Tinggal tekan tombol delete… selesai. Namun bagaimana kita membuang hal-hal negatif dalam pikiran kita sendiri? Saya terus berpikir sepanjang perjalan pulang dari kantor ke rumah.

Ketika jalan menyempit di tol Cacing dan saya terpaksa menginjak rem karena ada satu truk container 40’ meminta jalan, tiba-tiba sebuah pikiran jernih berkelebat. Kalau sebuah gelas berisi penuh air yang keruh dan kotor kemudian dikucuri terus dengan air yang baru dan bersih, maka air keruh dan kotor itu akan terdesak keluar dan sebagai gantinya gelas tersebut akan berisi air jernih. Cling…! Saya bayangkan pikiranpun demikian. Kita tidak bisa dengan sengaja membuang pikiran negatif bak sampah dengan sengaja. Namun kita bisa dengan sengaja terus menerus mengisi pikiran kita dengan “air jernih”.

Filipi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

No comments:

Post a Comment