Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Thursday 23 April 2015

Kucing

KUCING. Malam semakin larut. Sambil bersiap untuk tidur, saya menutup pintu depan rumah. Tiba-tiba kedengaran suara…meooongg…meooongg…. berkali-kali. “Ada kucing stress.” kata istriku. Saat suara kucing agak menjauh, istriku mencoba menirukan. Menakjubkan! Suara kucing kedengaran mendekat. Kami tertawa bersama. Kuintip dari jendela kamar, terlihat anak kucing kecil kurus berjalan perlahan menuju tanaman perdu di ujung halaman. “Kasihan dia…” aku berkata agak berbisik. “Pasti dia kehilangan mamanya…” “Kita kasih susu saja kah?” sontak istriku melemparkan ide. “Jangaaan!” kata anakku. “Kita hanya punya susu coklat. Jangan-jangan pencernaannya sama dengan anjing. Coklat kan racun buat anjing.” Kami terdiam sejenak, suara anak kucing makin mengecil. “Baiklah…” kataku. “Mari kita tidur, dan lihat besok seperti apa.” Pagi hari saya berangkat seperti biasa bersama anakku. Sesudah memanasi mesin mobil, kamipun keluar halaman dan meluncur ke tempat kerja. Di tengah jalan saya mendengar suara meong anak kucing. Saya melirik ke sebelah, anakku menoleh. “Kok ada suara kucing ya?” Ah…berarti memang ada suara kucing. Kami melanjutkan perjalanan. Suara kucing timbul tenggelam dalam kegaduhan jalanan Jakarta. Saya mengirim pesan pendek ke istri yang disambut jawaban pendek “Hhhh…kucingnya dah ga ada. Aku lagi muter-muter semua blok.” Di lampu merah meong itu berbunyi kembali. Beberapa pengendara motor bereaksi mencari asal suara. Anakku menutup telinga sambil berteriak, “Jangan-jangan sepanjang hari di kantor kedengaran suara kucing terus niii….!!” Setelah tiba di kantornya, saya segera menuju tempat kerjaku. Di tempat parkir segera ku buka kap mesin. Terlihat jelas anak kucing terbujur di pojokan dekat saringan udara. Matanya yang hijau jernih menatapku. Luar biasa! Dia hidup! Beberapa kawan mencoba mendinginkan mesin dengan cipratan air, menurunkan anak kucing yang segera berlari ke kerindangan pohon Angsana. Belum habis keherananku bahkan sebelum sempat duduk dan bekerja, terdengar kabar kecelakaan dekat salah satu pelanggan yang merenggut nyawa seorang pemuda. Ah…… Sayup-sayup terngiang kembali lagu yang beberapa malam ini selalu saya putar: “… hidup dan mati ada di tangan-Mu; bahagia, sedih ada di jari-Mu…..” (23 April 2015)

No comments:

Post a Comment