Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Thursday 16 April 2015

Gawai

GAWAI. Kompas beberapa hari lalu memakai kata ‘gawai’ sebagai terjemahan dari “gadget,” telepon pintar atau komputer genggam. Indonesia telah menjadi sorganya gawai dimana jumlah gawai yang beredar sudah melebihi jumlah penduduk. Gawai, selain dampak positif yang dihasilkan juga membawa dampak negatif yang cukup meresahkan, khususnya pada cara orang berelasi satu dengan lainnya. Seorang kawan mengatakan bahwa sekarang telekomunikasi begitu cepat, tapi toleransi begitu tipis. Di akhir tahun 80-an, suatu saat calon istri saya berkunjung ke Jakarta. Saya yang bertugas menjemput di Gambir terlambat beberapa waktu hingga stasiun sudah sepi. Saat bertemu saya menampilkan wajah bersalah, namun dia justru memasang wajah lega. Gawai zaman sekarang telah menyita ketentraman hati. Gawai telah menjadi begitu penting seolah tanpanya kita hilang makna. Berhala bangsa-bangsa adalah … buatan tangan manusia, kata Pemazmur. (16 April 2015)

No comments:

Post a Comment