Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Friday 27 November 2015

Imanuel

IMANUEL. Bahan pengajaran hari Minggu nanti berjudul “Tuhan Memberitakan” yang diambil dari Yesaya 7:10-16. Isinya mengenai janji Tuhan akan kedatangan Imanuel, Tuhan beserta kita. Janji ini dikatakan lewat Yesaya kepada raja Ahas, sekitar 730 tahun sebelum Yesus lahir di dunia. Saya berulang-ulang membaca bahan bacaan berikut ayat-ayat rujukan yang ada. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa berita sukacita itu disampaikan kepada raja Ahas? Ahas adalah raja yang sangat jahat. Kitab Raja-raja mencatat kejahatan raja Ahas demikian “….Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya, tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan dia mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.” Mengapa kepada raja yang seperti ini kedatangan Imanuel diberitakan? Bagi kita yang telah mengetahui apa yang terjadi 730 tahun kemudian dapat berkata bahwa apa yang dikatakan Yesaya adalah sebuah nubuatan. Namun bagi raja Ahas perkataan Yesaya adalah sebuah omong kosong. Nyatanya kemudian raja Ahas meminta bantuan raja Asyur dengan menyuap menggunakan emas dan perak yang diambil dari rumah Tuhan! Jadi bagi saya menjadi lebih terang bahwa Imanuel yang diucapkan oleh Yesaya adalah ungkapan iman, sesuai dengan artinya: Tuhan beserta kita. Dari sejak zaman purbakala, hingga zaman Perjanjian Baru, sampai zaman modern sekarang ini Tuhan tetap setia menyertai. Kedatangan-Nya ke dunia bukan merupakan akhir dari penyertaan-Nya. Dia akan tetap bersama kita, betata pun jahatnya kita. Dia tetap setia menyertai, meskipun dicemooh, dihina. Adakah yang lebih melegakan selain kenyataan bahwa Allah selalu bersama kita? Firman-Nya tidak akan kembali dengan sia-sia. (27 November 2015).

No comments:

Post a Comment