Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Thursday 15 September 2011

Psikologi Manula (2)

Kalau kita mencoba mengingat kembali pandangan dan pendapat kita tentang manula, maka kebanyakan itu adalah stereotyping.
Apa yang teman saya daftarkan di email kemarin adalah sebagian contohnya.
Contoh yang paling sering kita dengar adalah istilah “bau tanah”. Bukan hanya orang muda yang mengatakannya, tetapi mereka yang sudah manula juga sering menyebut diri mereka sendiri “sudah bau tanah”.
Kita tidak tahu apakah manula yang mengatakan hal itu benar-benar sadar atau sekedar ikut-ikutan saja.

Pada kenyataannya, banyak dari stereotyping itu tidak benar.
Masih sangat banyak orang tua yang bahagia, yang senang melihat cucu-cucu mereka berlari kecil dan tertawa.
Masih banyak manula yang mendapat penghargaan “resilient”, “tough”, “wise” dan sebagainya dari mereka yang masih muda-muda.
Dalam salah satu kisah di Kick Andy, pernah muncul para manula yang luar biasa prestasinya.
Mereka pekerja keras untuk menghidupi yang muda. Coba...apa tidak malu-maluin tuh.
Namun mereka bahagia. Tanpa keluh kesah mereka bekerja – walau tubuh renta. Ada yang memecah batu, ada yang mengayuh becak, ada yang bersepede keliling sambil berjualan.

Sekarang ini, makin banyak kita melihat warga manula di sekitar kita.
Padahal di awal abad 20, statistik Amerika menunjukkan bahwa hanya 1 manula saja di antara 25 warga.
Sekarang statistik atau jumlah manula sudah sangat banyak dibanding warga mudanya.
Pertama-tama tentu peran KB yang menyebabkan berkurangnya warga muda karena pengendalian kehamilan.
Kedua adalah karena berkembangnya ilmu kedokteran, sehingga umur harapan hidup otomatis diperpanjang juga.
Ketiga adalah pilihan masing-masing manula sendiri – berupa pilihan gaya hidup dan pilihan makanan2 yang mendukung manusia berumur lebih panjang.
Dengan ketiga macam itulah orang bule di Amerika tahun 1900-an akan meninggal di umur 48 tahun, tapi sekarang bisa tahan sampai 74 tahun.

No comments:

Post a Comment