Selamat Datang

Salam damai sejahtera dari kami untuk para pembaca sekalian. Blog ini mulai kami buat di awal tahun 2010 dengan tema Melangkah Bersama Tuhan. Nama Blog ini sesuai dengan harapan dan komitmen kami untuk menjalani tahun 2010 bersama dengan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan manusia sebagai umat kemuliaan-Nya.

Kami akan menyajikan renungan-renungan yang kami buat sendiri berdasarkan pengalaman pribadi, pendengaran dari orang lain yang diolah, maupun dari bacaan-bacaan yang kami dapat.

Selamat membaca, dan semoga membawa berkat bagi Anda semua.

Salam dari kami,

Julianto Djajakartika

Wednesday 9 March 2016

War Room

WAR ROOM adalah judul sebuah film rohani yang saya tonton kemarin bersama keluarga. Seorang kawan berbaik hati meminjamkan film tersebut dengan embel-embel “bagus lho.” Saya janji akan menontonnya di akhir minggu kemarin tetapi gagal karena banyaknya kegiatan yang harus dilakukan. Kemarin, bertepatan dengan GMT (gerhana matahari total) dan libur hari raya Nyepi saya jadi punya cukup waktu untuk menonton. Tema yang diusung sebetulnya sederhana “pertobatan” namun sutradara sungguh pandai menjalin cerita dan menyusun konflik demi konflik yang mengaduk emosi penonton. Alkisah ada sebuah keluarga yang hampir pecah, Tony, Elizabeth istrinya dan Danielle anak perempuan satu-satunya. Tony dan Elizabeth berkonflik berat. Mereka sudah sama-sama tersakiti dan menjurus ke putus asa. Anaknya tentu kena imbas. Namun dengan cara-Nya, Allah menghadirkan seorang malaikat, Clara. Seorang janda veteran. Ia telah melewati masa sulit penuh penderitaan namun berhasil memenangkan pertempuran. Singkat cerita, Clara bertemu Elizabeth yang membantu menjualkan rumahnya. Di setiap pertemuan inilah Clara kemudian mengajarkan bagaimana menghadapi situasi sulit dalam keluarganya. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan War Room, sebuah closet yang diubahfungsikan menjadi tempat doa. Di ruang itulah, air mata dicucurkan, emosi dilepaskan dan doa dipanjatkan. Elizabeth akhirnya menyadari bahwa Tony bukanlah musuh. Lawan sebenarnya adalah si jahat. Dialah sang penipu, sang pencuri yang mengambil damai sejahtera dalam kehidupannya. Allah yang maha pendengar perlahan memulihkan kondisi keluarga Elizabeth hingga menjadi pemenang. Pesan Clara di akhir cerita “carilah orang lain, keluarga lain dan ajarkanlah bagaimana berperang dan menang.” Film ini mengajarkan bahwa sering manusia salah menentukan siapa musuhnya hingga berakibat salah menentukan strategi perang dan perlengkapan senjata perang. (10 March 2016)

No comments:

Post a Comment